Hadirkan Najelaa Shihab, Fakultas Tarbiyah UIN Syekh Wasil Kediri dalam Studium General “Transformasi Pendidikan Abad 21: Menjadi Mahasiswa Berintegritas dalam Keislaman, Kemanusiaan, dan Kebangsaan”
Kediri, 23 Oktober 2025 –– Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Syekh Wasil Kediri sukses menyelenggarakan Studium General bertajuk “Transformasi Pendidikan Abad 21: Menjadi Mahasiswa Berintegritas dalam Keislaman, Kemanusiaan, dan Kebangsaan” pada Kamis (23/10) bertempat di Sport Center UIN Syekh Wasil Kediri.
Acara akbar yang dihadiri sekitar seribu peserta ini diikuti oleh Rektor, Dekan beserta jajarannya, dosen, dan seluruh mahasiswa baru Fakultas Tarbiyah semester satu. Studium General ini menghadirkan Najelaa Shihab, pendidik sekaligus pendiri Guru Belajar Foundation dan jaringan Semua Murid Semua Guru (SMSG), yang juga dikenal sebagai inisiator berbagai gerakan pendidikan inovatif di Indonesia.
Rektor UIN Syekh Wasil Kediri, Prof. Dr. H. Wahidul Anam, M.Ag., secara resmi membuka acara dan menyampaikan harapan agar Najelaa Shihab mampu menularkan semangat dan inspirasi bagi sivitas akademika UIN Syekh Wasil Kediri, khususnya mahasiswa Fakultas Tarbiyah, untuk terus belajar dan bertransformasi dalam dunia pendidikan.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Tarbiyah, Prof. Dr. Hj. Munifah, M.Pd., menegaskan pentingnya integritas mahasiswa di tengah arus perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kecerdasan buatan (AI) yang kian pesat. “Perkembangan teknologi tentu berpengaruh terhadap pola pikir, norma, moral, dan budaya. Karena itu, mahasiswa Tarbiyah harus tetap berintegritas tinggi dan memiliki kemampuan beradaptasi tanpa kehilangan nilai-nilai keislaman, kemanusiaan, dan kebangsaan,” tutur beliau.
Dalam paparannya, Najelaa Shihab yang akrab disapa Kak Elaa menyampaikan pentingnya menjadi guru yang berintegritas dan terus belajar melalui konsep “5M Guru Belajar” yang mencakup memanusiakan hubungan, memahami konsep, membangun keberlanjutan, memilih tantangan, dan memberdayakan konteks sebagai bentuk praktik pembelajaran yang reflektif, kolaboratif, dan relevan dengan kehidupan nyata. Ia juga menekankan lingkar pengembangan guru yang berlandaskan pada empat kunci utama, yaitu kemerdekaan, kompetensi, kolaborasi, dan karier yang berkelanjutan, disertai aktivitas refleksi, praktik, gerak, dan temu pendidik nusantara sebagai ruang berbagi praktik baik. Melalui gagasan tersebut, Kak Elaa menginspirasi seluruh civitas akademika Fakultas Tarbiyah untuk terus bertransformasi menjadi pendidik pembelajar yang mampu menghadirkan pendidikan yang humanis, adaptif, dan berintegritas di tengah tantangan abad 21.
Acara Studium General ini menjadi momentum penting bagi mahasiswa Fakultas Tarbiyah untuk memahami makna sejati pendidikan abad 21. Dengan semangat “Guru Belajar”, para calon pendidik diharapkan mampu menjadi pribadi berintegritas tinggi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara spiritual, sosial, dan moral.

